Perlukah Root Android Anda?


Apakah fungsi ROOT?

Hp Android yang sudah di root akan mampu mengeluarkan semua potensi dan fitur yang terkunci seperti menginstall applikasi yang bukan berasal dari Android market, fitur wireless tethering, mengubah tampilan, uninstall applikasi default (crapware),  flash custom ROM, dan lain-lain.

Karena OS Android basenya linux maka semua system di bentuk file dalam android, root membuka akses secara langsung terhadap semua file di system. 

Android sendiri pasti memberikan hal yang dapat dirubah dan hal yang tidak dapat dirubah oleh software dengan pertimbangan dari pihak pengembang dari android. Terkadang kita membutuhkan sesuatu hal yang tidak dapat dirubah tanpa lewat sistem android, perubahan tersebut bukan hanya performa, keamanan dan kenyamanan juga menjadi dasar kenapa adanya rooting.

Seperti setting firewall, buffer sdcard, cpu clock setting dkk tidak di berikan oleh android secara sistem oleh karena itu dibutuhkan root untuk mengakses langsung ke dalam sistem android. 

Pada dasarnya semua Handphone Android (atau tablet) dapat di root dengan mudah, meskipun ada beberapa tipe tertentu yang memerlukan cara rooting berbeda.

Apakah keuntungan dan kerugian ROOT?

Keuntungan : 

1.Akses yang tak terbatas terhadap system Android

2.Instalasi aplikasi di memory card dan install aplikasi yang butuh root pastinya

3.Un-install aplikasi-aplikasi bawaan vendor

4.Backup App+System

5.Instalasi ROM custom

6.Akses terhadap file-file sistem Android secara penuh

7.Overclock processor yang secara keseluruhan meningkatkan performa (tapi membuat konsumsi baterai jadi lebih boros) 

Kekurangan : 

1.Garansi hilang

2.Mudah terinfeksi virus, malware atau spam krn sistem ponsel uda terbuka

Kesalah penalaran dalam arti "ROOT"
1.SU dalam root bukan berarti SuperUser namun berarti Switch User

2.Root bukan berarti menginstall ROM atau Firmware, dalam penginstallan ROM atau Firmware,dapat untuk BRICK jauh lebih besar dbanding ROOT, jadi dapat diambil kesimpulan dampak untuk brick dalam proses root kecil (bukan berarti tidak bisa, namun kecil untuk terjadi brick)

3.Root dapat di unroot kemudian garansi bisa kembali? Tidak semuanya, ada beberapa jika salah pada proses rooting maka garansi tidak akan kembali sebelum anda meresetnya (biasa dengan bantuan USB jig)


Alasan utama vendor, root berarti garansi hilang
Mengapa vendor mengambil kebijaksaan untuk membatalkan garansi ketika anda me-root android anda?

Seperti layaknya jika anda membeli barang yang telah rusak segelnya,maka akan timbul perasaan bahwa barang tersebut tidak lagi original dan telah di otak-atik lebih besar dibanding dalam posisi tersegel

Begitu juga vendor beralasan kenapa root membatalkan garansi, karena mereka beranggapan bahwa anda telah memodifikasi android anda dan yang menyebabkan kerusakan adalah anda bukan dari vendor (perlu diingat lagi segala sesuatu yang terjadi karena kesalahan manusia akan membatalkan garansi, garansi berlaku jika kerusakan disebabkan karena kesalahan pabrik dalam memproduksi)

Pentingkah Android di ROOT?
Pemilik Android disarankan tidak melakukan root bila memang tidak memerlukan fitur yang Info Teknologi atau kepentingan yang saya sebutkan diatas, ini karena ‘root android’ memiliki resiko celah keamanan, kemungkinan handphone tidak berfungsi setelah root (sekali lagi saya tekankan bahwa root tidak sama dengan memodifikasi, root hanya peroleh hak admin, dalam hal ini "setelah root" berarti aktifitas yang anda lakukan setelah root bukan waktu anda melakukan rooting), dan hilangnya garansi. Kembali pada kita apakah membutuhkan sampai sejauh itu atau tidak.

Jadi saya tekankan rooting tidak hanya soal performa quadrant score dan sebagainya, rooting adalah proses unlock sistem dimana salah satu benefit dari unlock untuk setting performa.


Beberapa user menganggap android penting untuk di ROOT, berikut 10 alasan kenapa Anda perlu rooting Android device (sumber: Gopego)

10. Bloatware
Bloatware atau disebut juga sebagai ‘aplikasi sampah’ ada di mayoritas ponsel Android. Anda pastinya mengenal Samsung TouchWiz, HTC Sense dan Motorola MotoBlur sebagai custom UI yang memiliki sejumlah fitur dalam satu paket dan telah ter-install dalam ponsel Android buatan masing-masing vendor itu. Sejumlah bloatware bisa jadi sangat berguna tapi kebanyakan akan membuat Anda tidak bisa melakukan banyak hal di ponsel Android Anda. Bloatware bisa mempengaruhi performa ponsel bahkan memblokir sejumlah fitur dari ponsel Android Anda. Yang terburuk, aplikasi bloatware itu tidak bisa Anda uninstall, kecuali jika Anda rooting ponsel Android Anda.

9. Overclocking
Saat Anda rooting Android, Anda akan mendapatkan sejumlah kontrol ke komponen hardware sehingga memungkinkan overclocking dan undervolting. Bukan hal langka jika 1GHz CPU di sebuah ponsel Android bisa menjadi 1,6GHz meski tentu saja cenderung mempengaruhi stabil tidaknya ponsel itu. Sejumlah aplikasi yang hanya bisa dipakai di rooted Android juga bisa anda dapatkan di Android Market baik untuk overclocking maupun undervolting, seperti SetCPU ($1,99) dan Voltage Control (gratis atau $3,36 untuk versi Extreme).


8. Performa
Selain bisa overclocking, pengguna rooted Android bisa mendapatkan peningkatan performa ponsel melalui kernel tweaks yang dilakukan oleh sejumlah aplikasi, custom ROM, atau melalui sofware lain yang jadi pilihan Anda. Tweaks semacam itu jika dikombinasi dengan overclocking akan meningkatkan performa, seperti pada Nexus S yang performasnya naik sampai 250%.

7. Screenshots
Karena suatu alasan tertentu Google sebelumnya tidak memberikan kemampuan screenshot dalam Android, sampai akhirnya fitur itu ada di Android 4.0 Ice Cream Sandwich (ICS). Jika Anda tidak mau menunggu datangnya ICS ke ponsel Android Anda, Anda bisa mendapatkan fitur screenshot dengan cara rooting Android. Dengan rooting Anda akan bisa menggunakan aplikasi seperti Screenshot atau PicMe.


6. Aplikasi Khusus Root
Ada ratusan aplikasi berguna yang bisa diakses hanya pada rooted Android. Artinya, jika Anda rooting Android device maka Anda akan memiliki kesempatan menggunakan aplikasi tersebut sementara tidak dengan user lain yang tidak rooting Android. Berikut adalah contoh dari sejumlah aplikasi yang hanya bisa dijalankan di rooted Android:

- Dual Mount SD Widget - ($0,99): memungkinkan mount SD card baik ke ponsel maupun PC pada saat bersamaan.
- Hexamob Recovery Pro - ($1,39): membantu mengembalikan files yang tidak sengaja terhapus dari internal memory atau SD card.
- Keyboard Manager - (gratis): memberikan pilihan keyboard, satu untuk portrait view keyboard dan lainnya untuk landscape mode.


5. Custom ROMs
Jika Anda ingin mendapatkan user experience terbaik di Android maka Anda perlu flashing sebuah custom ROM yang memang didesain untuk user. Sejumlah custom ROM bahkan memberikan versi Android terbaru sebelum rilis resminya. Model custom ROM lain fokus pada fungsi dan stabilitas. 

Salah satu custom ROM populer adalah CyanogenMod yang fokus pada peningkatan performa dan tampilan yang cukup menarik.


ROM lain yang memiliki desain keren adalah MIUI ROM buatan developer China. MIUI ROM yang ada saat ini berbasis Gingerbread dengan tampilan keren. Versi ICS juga semakin stabil meski belum resmi rilis untuk publik.

4. Upgrade Android Lebih Awal
Anda masih menanti upgrade resmi ke Gingerbread untuk Android Froyo smartphone Anda? Jika tidak ingin menanti lebih lama maka inilah saatnya Anda rooting. Android custom ROMs memungkinkan Anda untuk mendapatkan Android OS versi terbaru sebelum secara resmi diberikan melalui OTA update.

3. Meningkatkan Battery Life
Sejumlah besar custom ROM yang ada saat ini dibuat untuk meningkatkan umur baterai melalui setting internal dan pengaturan aplikasi juga network dan penghapusan bloatware. Aplikasi seperti SuperPower yang ada di Android Market ($4,25) memiliki kemampuan automatic management dari data connection dan radio bands, Wi-Fi, Bluetooth, CPU speed, dan banyak lainnya. 

2. Menghapus Spyware seperti Carrier IQ
Carrier IQ sampai saat ini masih menjadi ancaman serius bagi pengguna Android devices, khususnya di Amerika. Meski opsel seperti Sprint telah berjanji tidal lagi memakai jasa Carrier IQ tapi user tidak akan tahu jika ponsel Android mereka tengah dimata-matai oleh spyware semacam Carrier IQ.

Trevor Eckhart yang menemukan adanya Carrier IQ juga telah memberikan sebuah .apk yang disebut sebagai Logging Test App melalui forum XDA. Aplikasi ini akan menunjukkan jika ponsel Android Anda memiliki spyware seperti Carrier IQ. Jika hasil tes positif maka segeralah ke Android Market untuk mendapatkan Logging Test App Pro Key guna mengapus Carrier IQ atau spyware lainnya. Hal ini hanya bisa dilakukan jika ponsel Android Anda telah rooted.

1. Karena Anda BISA
Dan, tentu saja alasa utama rooting Android adalah kembali pada keinginan pribadi Anda. Jika Anda ingin Android device bisa bekerja sesuai keinginan Anda maka cara satu-atunya adalah dengan rooting.


Sekarang Anda memutuskan perlukah rooting Android device sekarang?


sumber :
http://maxiandroid.blogspot.com/

Perlukah Task Killer Pada Android?



Sering kali kita jumpai banyak pertanyaan yang membuat suatu kesalah pahaman tentang task killer, Android perlu pake task killer ga sich?

Task killer apa ya yang bagus buat Android saya? Task killer yang berbayar, ratingnya tinggi, jumlah yang downloadnya juga banyak banget, dan yang paling penting harganya juga paling mahal di antara task killer-task killer yang lainnya. Menurut anda task killer ini bagus? Task killer bisa mempercepat kinerja android saya yang agak lemot ini?
Mari kita share bersama apakah task killer itu dan seberapa penting task killer
Seperti layaknya suatu pertanyaan pasti ada yg pro dan ada yang kontra, mari kita share seberapa penting peran task killer menurut logika kerja android
Sebelumnya mari kita kenali system kerja android kita,

Android adalah operasi sistem multitasking, Android bekerja dengan ethos metodologi tidak meng-kill task. Designernya dengan sengaja meninggalkan fungsi mengkill task untuk menutup aplikasi. Mereka memutuskan untuk melakukan hal ini atas dasar bahwa pengguna ponsel akan berulang-ulang dan akan sering berinteraksi dengan berbagai macam aplikasi sepanjang hari.

Apakah Proses itu? 
Proses adalah kegiatan yang dapat dilakukan oleh 1 atau lebih aplikasi. Ketika Anda memikirkan sebuah aplikasi yang benar-benar melakukan sesuatu, misalnya bermain musik, posting pesan ke facebook atau syncing rss feed Anda, ini adalah proses. Namun, penting untuk dicatat bahwa hanya karena proses tersebut ada, tidak berarti; dia sedang bekerja. dengan kata lain mungkin lebih mudah untuk mengatakan bahwa proses ini dalam keadaan idle atau aktif.

Apakah Application itu? 
Aplikasi adalah sesuatu yang membuat banyak penggunaan proses yang berbeda untuk menyediakan Anda dengan beberapa fungsi yang diinginkan. Sebagai contoh, facebook atau aplikasi twitter. Aplikasi juga dapat idle atau aktif, tergantung apakah telah ada proses aktif saat ini terkait dengan aplikasi tersebut.

Apa itu RAM?
RAM: Random Access Memory adalah memori sementara yang digunakan oleh CPU (Central Processing Unit) untuk mengakses informasi atau data-data yang diperlukan untuk menjalankan suatu “proses”. Semakin besar RAM, maka secara garis besar akan mempercepat kinerja sistem karena CPU dapat mengakses lebih banyak informasi pada saat yang bersamaan.

Kalo android sistem multitasking,berarti tidak perlu task killer?
Jawabnya: TIDAK, mengapa tidak? Ketika Anda meninggalkan suatu aplikasi, aplikasi juga diijinkan untuk menjaga agar proses yang berjalan di background (true multitasking) yang memungkinkan untuk melanjutkan melakukan pekerjaan apapun yang perlu dilakukan.

Akhirnya ketika tidak akan ada memori yang tersisa, apakah itu waktunya untuk menggunakan Task killer? Tidak! Android cukup pintar untuk mengenali jika aplikasi bekerja dengan lambat pada 'low memory', dan akan mulai untuk menutup aplikasi yang mereka anggap memiliki prioritas rendah. Android menentukan prioritas dengan mendeteksi aplikasi yang telah Anda gunakan jarang (pada saat itu), dan tidak penting untuk HP anda (ciri aplikasi seperti ini yang akan ditutup pertama kali oleh Android). Ini belum termasuk aplikasi yang saat ini di latar depan, misalnya aplikasi inti seperti alarm jam. Ketika Android tidak menutup aplikasi sendiri untuk membebaskan memori, dengan cara yang sangat pintar Android akan membuka aplikasi yang sudah ditutup, ia akan mengembalikannya seakan-akan tidak pernah ditutup sama sekali (ini sebenarnya mirip dengan apa disebut oleh IOS 'main multitasking').

Apakah penggunaan Android Task Killer akan mempercepat kinerja dan menghemat baterai handheld Android yang saya miliki?
Jawabnya: Tidak juga,Task Killer benar-benar melakukan sebaliknya, mereka membuat hidup baterai Anda lebih pendek! Mari kita melihat apa yang sebenarnya Anda lakukan ketika Anda membunuh tugas. Anda benar-benar menghapusnya dari memori. Ok, jadi dibandingkan dengan membiarkannya dalam memori Anda berharap untuk menghemat baterai? Tidak, banyak atau tidak sedikit memori yang digunakan oleh aplikasi ataupun bebas, baterai akan menggunakan jumlah yang sama. Anda malah benar-benar mengurangi masa pakai baterai karena ketika berikutnya Anda menggunakan aplikasi itu, Anda harus membuka ulang kembali, dan ini lebih menggunakan memori daripada sekedar meng-loadnya dari memori.

Task Killer membuat telepon Anda menjadi tidak stabil. Membunuh Proses adalah tindakan yang buruk karena mungkin proses itu akan digunakan oleh aplikasi lain. Ketika Anda membunuh, Anda yang menyebabkan gangguan dalam OS, memaksa aplikasi untuk membuka kembali, untuk membuka kembali proses yang digunakan bersama oleh aplikasi lain.

Kalau begitu, maka tidak diperlukan RAM besar pada handheld Android?
Jawabnya: Tergantung kebutuhan. Sebagai contoh, bila sebuah aplikasi katakanlah membutuhkan RAM sebesar 300 MB untuk dapat berjalan dengan normal, dan dari sisi hardware handheld Android hanya memilik RAM sebesar 256 MB, maka walaupun semua aplikasi yang berjalan di background sudah dimatikan oleh sistem Android, namun tetap saja akan terjadi kondisi dimana aplikasi tidak dapat berjalan / berjalan lambat akibat kekurangan RAM.

Saya menggunakan Android Task Killer dan saya merasakan kinerja ponsel saya meningkat dan lebih hemat baterai?
Jawabnya: Hal tersebut bisa diakibatkan oleh tiga hal. Yang pertama, task killer mematikan aplikasi yang tidak bekerja dengan sempurna (aplikasi rusak / bad code) yang membuat sistem operasi Android dan CPU bekerja ekstra. Kedua, task killer mematikan aplikasi yang menggunakan koneksi internet secara terus menerus dan ketiga, itu hanya sugesti rekans saja :)

Tidak ada tombol keluar, itulah kenapa saya menggunakan Task Killer
Tidak ada tombol keluar karena android dirancang untuk user yang tidak butuh menutup aplikasi. Jika aplikasi perlu ditutup, Android akan melakukannya sendiri.




Jika anda menginstall Android task killer, sebagai contoh yang terkenal Advance Task Killer, pada aplikasi tersebut akan terlihat daftar aplikasi yang sedang aktif dan aplikasi yang sedang berjalan di ­background (aplikasi yang masih berjalan namun sudah/sedang tidak digunakan). Pada Aplikasi tersebut tertera juga sisa memori RAM (available memory) yang tidak terpakai pada telepon anda.

Jika anda mematikan salah satu aplikasi, maka available memory akan meningkat. Anda dapat mematikan aplikasi satu persatu maupun sekaligus. Anda dapat mengaturnya agar dapat mematikan aplikasi secara otomatis pada interval waktu tertentu atau ketika layar dimatikan.

Setiap aplikasi Android yang berjalan akan “memakan” memori RAM telepon anda. Semakin banyak aplikasi yang diaktifkan, semakin sedikit sisa memori (available memory) yang tersisa. Hal inilah yang sering disalah artikan oleh pengguna handphone Android. Kebanyakan dari pengguna berpikir semakin sedikit aplikasi yang aktif dan semakin banyak sisa memori yang tersedia, maka semakin cepat kinerja ponsel dan juga akan semakin irit baterai. Hal ini tidaklah benar. Pada sistem Android, setiap aplikasi yang tidak aktif digunakan akan disimpan dalam sistem “memori” telepon. Aplikasi yang disimpan dalam memori atau berjalan di background akan lebih cepat untuk di aktifkan kembali jika sewaktu-waktu diperlukan. Dengan mematikan aplikasi yang berjalan di background justru akan membuat handphone mengeluarkan energi lebih banyak ketika aplikasi tersebut ingin diaktifkan kembali yang pada akhirnya justru membuat baterai menjadi boros.

Selama aplikasi tersebut tidak aktif atau tidak menggunakan CPU dan hanya menggunakan memori RAM HP Android anda, maka aplikasi tersebut tidak akan membuat ponsel anda menjadi lebih boros. Anda juga tidak perlu khawatir kekurangan memori RAM jika sewaktu-waktu anda ingin mengaktifkan, misalnya game HD (high definition) yang membutuhkan RAM besar, karena sistem Android akan secara otomatis mematikan aplikasi-aplikasi yang berjalan di background yang tidak diperlukan agar dapat memberikan available memory (RAM) yang lebih banyak. Artinya anda tidak perlu khawatir akan ada penurunan performa handphone jika banyak aplikasi yang berjalan di background.

Sistem kerja Android yang secara otomatis mematikan aplikasi bila diperlukan membuat beberapa (bahkan banyak) pengembang aplikasi yang membuat aplikasi android yang tidak memiliki tombol exit, atau setidaknya tombol exit agak merepotkan untuk di akses.

Catatan: 
Kondisi ini berlaku untuk sistem operasi Android. Untuk sistem operasi lainnya, pada umumnya tidak akan secara otomatis mematikan aplikasi bila dibutuhkan RAM lebih banyak, sehingga untuk meningkatkan kinerja, pengguna harus mematikan aplikasi yang tidak terpakai.
Task killer yang saya bahas merupakan task killer dari pihak ketiga bukan task manager bawaan dari STOCK ROM, karena walaupun ada beberapa persamaan antara default dengan dari pihak ketiga namun terdapat perbedaan, untuk task manager (biasanya samsung) dari default biasa, pabrik telah memikirkan lebih lanjut untuk pemasangan dan fungsi task manager tersebut berbeda dengan task killer dari pihak ketiga.

Resiko Menggunakan Android Task Killer
Penggunaan task killer memiliki resiko. Jika anda tidak sengaja mematikan aplikasi yang diperlukan oleh sistem Android, maka ponsel tidak akan beroperasi sebagaimana mestinya. Sebagai contoh, tanpa sengaja aplikasi push email anda matikan dan ponsel Android anda terlihat seperti berjalan normal, namun tanpa disadari anda tidak akan menerima notifikasi bila ada email baru.

Namun, sebenarnya hal ini sudah di antisipasi oleh pembuat Advance Task Killer (ATK) dengan membuat pengaturan ignore list (daftar hirau) yaitu anda dapat menentukan aplikasi mana saja yang tidak boleh dimatikan. Selain itu ATK dapat membantu anda untuk memilih aplikasi mana saja yang sebaiknya di masukkan dalam ignore list secara otomatis.

Kesimpulan
Sejak lama topik ini merupakan perdebatan yang cukup panas dan pada forum-forum Android banyak yang saling memberi pendapat baik berdasarkan pengalaman masing-masing maupun dengan menggunakan data teknis yang mereka miliki.  Sebagian mengatakan bahwa Android Task Killer sangat diperlukan, sebagian lainnya mengatakan sebaliknya.  Saya tidak menganjurkan dan juga tidak melarang anda untuk menggunakan Android task killer. Apabila anda merasa nyaman dan merasakan manfaat dari penggunaan Android Task Killer, maka hal tersebut sah-sah saja dilakukan.

Task killer diperlukan untuk mematikan aplikasi yang berjalan dengan tidak semestinya, misalnya dalam kasus yang kadang2 saya alami, saat aplikasi browser Opera tidak mau koneksi ke internet, saya matikan terlebih dahulu menggunakan task killer lalu saya aktifkan kembali Browser Opera dan koneksi menjadi normal kembali.

Kami Sarankan jangan mengatur task killer untuk secara otomatis mematikan aplikasi pada handphone Android anda, karena ada kemungkinan membuat sistem operasi Android menjadi tidak stabil. Namun, jika anda yakin bahwa aplikasi yang akan dimatikan secara otomatis tidak akan membawa dampak apapun pada HP anda, maka Anda dapat mematikan aplikasi tersebut.

Jika anda menghendaki android anda berjalan lancar dan baterai hemat,maka:
1.Uninstall aplikasi yang tidak diperlukan

2.Hapus file yang tidak dperlukan unt memberi space,sebagai ketika anda memount,copy,cut,paste,rename,delete atau edit maka anda perhatikan scanning media files*lihat notif atas* akan lama jika file penuh

Sumber :
http://maxiandroid.blogspot.com/