OS 'Sembarang Tempat' Puppy Linux 3.0 (Tampa harus menginstal)

Kabar baik buat kita yang ingin kenal dan belajar Linux namun malas jika harus meng-install sistem operasi (OS) ke hardisk mungkin kita sekarang kita bisa mencoba Puppy Linux.

OS ini mampu dijalankan langsung dari CD dan USB tanpa harus mengkopi ke hardisk. Dengan kata lain, OS ini bisa disebut sebagai sistem operasi 'sembarang tempat'. Kini, versi terbarunya pun siap meluncur.

Keunikan inilah yang membuat Puppy Linux berbeda dari OS lainnya. Puppy Linux 3.0 -- juga masih menyedot ukuran yang cukup mungil, tak sampai 100 Mb.Puppy juga bisa digunakan dalam berbagai komputer lama, sarana demo pengenalan Linux ataupun sebagai sistem operasi darurat.

Meski mungil, Puppy diklaim punya desain yang handal, mudah digunakan serta berfitur optimal. Aplikasi bawaan yang disertakan pun cukup banyak termasuk Sea Monkey/Mozilla Application Suite, AbiWord, Sodipodi ataupun Gnumeric.

Menurut pengembangnya, Barry Kauler, Puppy Linux 3.0 telah mengalami upgrade cukup banyak dari versi sebelumnya. Salah satunya terkait kompabilitas Puppy Linux dengan distro Linux lawas, Slackware.

Silakkan baca selengkapnya di www.detiknet.com.....!

Tips Mengintip Host dengan Tools NMAP

Nmap yang merupakan singkatan dari Network Mapper merupakan tools para hacker yang digunakan untuk melakukan pemetaan suatu jaringan. Dengan Nmap dapat diketahui, komputer atau host mana yang aktif dan kira-kira dapat di eksploitasi lebih lanjut.
Sebelum memulai, sebaiknya Anda perlu mengetahui fasilitas apa yang tersedia dari Nmap. Untuk itu Anda dapat memulai dengan melihat option yang tersedia. Untuk mengetahui option yang tersedia dari Nmap, cukup memanggil Helpnya sebagai berikut:
C:\>nmap –h

Nmap tersedia di berbagai sistem operasi mulai dari Unix, Linux hingga Windows. Anda dapat mendownload di http://www.nmap.org atau http://www.insecure.org/nmap. Pada tulisan ini mempergunakan Nmap dengan sistem operasi Windows. Namun demikian kami tidak menggunakan versi grafis melainkan versi text atau command line, sehingga instruksi atau command line yang sama dapat Anda lakukan pada sistem operasi lainnya seperti Linux, Unix dan keluarganya.
Cara yang paling sederhana untuk mengetahui apakah sebuah komputer atau host aktif atau tidak aktif adalah dengan menggunakan perintah ping sebagai berikut:
C:\>ping server1
Pinging server1 [128.1.10.25] with 32 bytes of data:
Reply from 128.1.10.25: bytes=32 time<10ms ttl="128" bytes="32" ttl="128" bytes="32" ttl="128" bytes="32" ttl="128" sent =" 4," received =" 4," lost =" 0" minimum =" 0ms," maximum =" 0ms," average =" 0ms">ping 192.168.1.95
Pinging 192.168.1.95 with 32 bytes of data:
Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Ping statistics for 192.168.1.95:
Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
C:\>

Misalnya Anda ingin memeriksa apakah ada host yang aktif pada network kelas C dengan nomor IP 192.168.1.1 s/d 192.168.1.10 Maka Anda dapat memeriksa dengan perintah sebagai berikut:
C:\> nmap -sP 192.168.1.91-100

Penggunaan option –O diperuntukan untuk mendeteksi jenis sistem operasi, sebagai berikut:
C:\> nmap -O ristbook

Diatas telah diperkenalkan beberapa option dari Nmap yang merupakan teknik scan. Berikut ini teknik scan lanjutan yang dapat Anda manfaatkan sesuai dengan medan tempur yang ada:
a. TCP connect scan -sT
Jenis scan ini terhubung ke port host target dan menyelesaikan three-way handshake (SYN, SYN/ACK
dan ACK) Scan ini mudah terdeteksi oleh pengelola host target.
b. TCP SYN Scan -sS
Teknik ini dikenal sebagai half-opening scanning karena suatu koneksi penuh tidak sampai terbentuk.Teknik ini bersifat siluman dibandingkan dengan TCP koneksi penuh dan tidak akan tercatat pada log host target.
c. TCP FIN scan –sF
Teknik ini mengirimkan suatu paket FIN ke port host target. Berdasarkan RFC 793, host target akan mengirim balik suatu RST untuk setiap port yang tertutup. Teknik ini hanya dapat dipakai pada stack TCP/IP berbasis Unix.
d. TCP Xmas tree scan -sX
Teknik ini mengirimkan suatu paket FIN, URG dan PUSH ke port host target. Berdasarkan RFC 793, host target akan mengembalikan suatu RST untuk semua port yang tertutup.
e. TCP Null scan -sN
Teknik ini membuat off semua flag. Berdasarkan RFC 793, host target akan mengirim balik suatu RST untuk semua port yang tertutup.
f. TCP ACK scan -sA
Teknik ini digunakan untuk memetakan set aturan firewall. Hal ini sangat membantu Anda dalam menentukan apakah firewall yang dipergunakan adalah simple packet filter yang membolehkan hanya koneksi penuh saja (koneksi dengan bit set ACK) atau suatu firewall yang menjalankan advance packet filtering.
g. TCP Windows scan -sW
Teknik ini dapat mendeteksi port-port terbuka maupun terfilter/tidak terfilter pada sistem-sistem tertentu seperti pada AIX dan Free BSD sehubungan dengan anomali dari ukuran windows TCPnya.
h. TCP RPC Scan -sR
Teknik ini spesifik hanya pada sistem Unix dan digunakan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi port RPC dan program serta nomor versi yang berhubungan dengannya
i. UDP Scan -sU
Teknik ini mengirimkan suatu paket UDP ke port host target. Bila port host target memberikan response pesan berupa “ICMP port unreachable” artinya port ini tertutup. Sebaliknya bila tidak menerima pesan tersebut, Anda dapat menyimpulkan bahwa port tersebut terbuka. Karena UDP dikenal sebagai connectionless protocol, maka akurasi teknik ini sangat bergantung pada banyak hal sehubungan dengan penggunaan jaringan dan sistem reources lainnya.
Apapun teknik port scan yang akan Anda pergunakan, Anda perlu berhati-hati dalam menggunakan terhadap host target. Tindakan Anda melakukan port scanning ke host target yang bukan wewenang Anda dapat saja menimbulkan reaksi yang mungkin tidak Anda duga sebelumnya dari pengelola host target seperti serangan balik, pemblokiran terhadap acount oleh ISP dan sebagainya. Jadi sebaiknya Anda menguji coba pada sistem Anda sendiri.

Dikutip dari:
Denny Yerianto, IlmuKomputer.Com